Lanjut ke konten

KISAH MUALLAF, INILAH MISIONARIS YG MENYESATKAN KEMUDIAN MASUK ISLAM

Januari 27, 2014

Dilaporkan oleh : Muhammad Hanif Istaqim

Allah the best planner

Saudara2ku pernah nonton kesaksian “HABIB ALI MAKRUS”?? yg pernah nonton pasti heran, kok habib jadi penginjil ya??? ternyata hanya penipuan. … Nama aslinya : MARKUS. Untuk memikat orang Islam dalam gerakan kristenisasi, ia menyamar dan mengaku bernama “HABIB ALI MAKRUS AT-TAMIMI”? Video kesaksiannya disebarluarkan agar orang Islam tertarik masuk Kristen ngikutin sang Habib… dlm VCD itu berbohong dengan mengaku sebagai seorang Habib (keturunan Rasulullah SAW). Ia juga mengklaim pernah belajar di Mekah dan mengaku telah diangkat sebagai ketua FPI Jatim pada tanggal 10 Jan 2004 silam dan sangat dekat dengan pimpinan Laskar Jihad Ja’far Umar Thalib. Ia juga mengatakan, mengenai air zam-zam yang aslinya hanyalah air seperti PDAM.
Ternyata BOHONG SEMUA…
Tahun 2007, ia masuk Islam dan bersyahadat di masjid Sunan Ampel Surabaya, dibawah bimbingan KH. Syahal… Saat dikonfirmasi oleh media massa soal kesaksiannya di VCD, dia mengatakan bahwa apa yg dilakukan sebelumnya atas bujukan misionaris. “Ya kan sudah saya bilang itu hanya ‘lagu lama’ untuk menyudutkan Islam. Jadi itu hanya bumbu-bumbu saja, “ katanya.
Untuk penyesalannya, Ia membuat surat pernyataan yang dikirimkan ke beberapa media massa sebagai bentuk sikapnya yang baru. “Saya mencabut dan meralat semua pernyataan saya yang pernah saya sampaikan dalam khotbah itu. Saya juga tidak meridhoi peredaran VCD itu..”
Ini pernyataan terbuka sang mantan “penghina Islam” krn setting misionaris, yg sekarang sudah jadi MUSLIM…

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.( qs :110-1-3)

Masih ingat kah kita dengan nama ‘Ali Markus ‘ yang pernah mengaku mantan habib yang masuk kristen, padahal dia adalah seorang pendeta.

Alhamdulillah beliau menyadari kesalahanya dan mengakuinya, dan Yang paling mengembirakan dia masuk agama islam dan mempunyai azam yang tinggi untuk mengambalikan orang islam yang telah ia murtadakan untuk kembali kepada ajaran islam!!

Ini adalah penomena ajaran kristen yang sering melakukan penipuan dan penghujatan terhadap Islam. Agama yang dibangun dengan penipuan merupakan ciri agama Yang bukan dari tuhan tapi dari manusia yang berhati setan

Dan ini adalah salah contoh bukti kebenaran islam seorang yang punya azam untuk mengkristen orang islam, Dan hidayah datang dan Allah membumkam mulut orang kristen yang selalu mungkir dengan kenyataan bahwa dalam penyebaran agama kristen dibangun dengan penipuan,

Dan ini adalah bukti kebenaran islam, seorang penghujat agama islam, bisa dibalikkan hatinya oleh Allah untuk kembali kepada islam. orang yang berusaha untuk menghancurkan Islam, Justru menjadi pengikut Islam dan memperjuangkan agama Islam

NB: DENGAN ADANYA VIDEO PENGAKUAN BAPAK YG TERHORMAT ALI MARKUS INI, AKAN MENJADI PUKULAN BESAR OLEH AGAMA KRISTEN

Saudaraku yg Muslim, silahkan komentar ALLAHU AKBAR… Teguhkan iman kalian dalam Islam ad Dienul haq… JANGAN PERNAH PERCAYA pada ulah misionaris yg menjelek2an Islam, dan do’akan semoga mereka mendapat hidayah seperti Ali Markus ini… amiin.

****

RIWAYAT PENDETA MARKUS MARGIANTO (ALI MAHRUS) MENJADI MUALLAF

Pendeta Ali Makrus muallaf

Pendeta Markus Margianto kini menjadi pembicaraan kalangan Kristen dan Islam tidak hanya di Indonesia, juga di Perancis. Gara-gara dia mengaku sebagai habib (keturunan Nabi Muhammad saw.) dengan nama Habib Muhammad Ali Mahrus at-Tamimi, mantan pendiri Lasykar Jihad bersama Ust. Jakfar Umar Thalib, dan mantan ketua FPI (Front Pembela Islam) Jawa Timur.

Akibat dari pengakuan seperti itu, sang pendeta mengalami gejolak jiwa sehingga dia bertemu dengan Masyhud, pembina Forum Anti Gerakan Pemurtadan  (FAKTA) Jakarta dan Jawa Timur, untuk membongkar kebohongan yang pernah dilakukannya dan pendeta-pendeta lainnya.

Bapak pendeta Markus Margianto yang bernama Muhammad Yusuf adalah seorang pendeta yang lahir dari seorang isteri ke sekian kali bagi laki-laki keturunan Arab marga at-Tamimi yang tinggal di Bangil Pasuruan. Mungkin karena kurang mendapatkan perhatian dari bapaknya, Yusuf menikah dengan wanita Kristen bernama Ribka. Wanita ini kakak seorang pendeta bernama Trivena, isteri pendeta Darmo Wage di Gereja Sidang Jemaat Allah, Jl. Pogot 22-B Surabaya.

Pada tahun 1987 Markus Margianto lulus dari sekolah kependetaan di Gereja Tuhan Di Indonesia (GTDI) Medan. Kemudian pada tahun 1988 dia mendapatkan tugas dari Gereja Eukumene Indonesia (Gekoin) yang berkantor di Tanjung Karang Bandar Lampung Sumatera yang dipimpin oleh dr. Ida untuk menjalankan misi penginjilan di Batu Malang Jawa Timur.
Dalam rangka misi ini dia mendalami kehidupan umat dan agama Islam, yang menimbulkan perasaan simpatinya pada Islam, hingga dia bersedia mengucapkan kalimat syahadat di Kantor Urusan Agama  (KUA) Batu pada bulan Maret 1989. Bulan Oktober 1989 Markus Margianto pindah ke Singosari Malang dibawah bimbingan Ibnu Sulaiman, dan pada 25 Desember 1989 dia dikhitan.
Berita pendeta Markus Margianto memeluk Islam, sama sekali tidak membuat pihak Kristen gusar, karena dianggap sebagai strategi penginjilan untuk mendapatkan lebih banyak domba-domba dari Islam. Justru yang menimbulkan kegusaran kalangan gereja adalah pendeta ini rela disunat. Sebab dalam kitab suci Kristen, Paulus – pendiri agama Kristen telah menyatakan bahwa orang yang menyunatkan diri tidak akan mendapat jaminan dari Kristus:
Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.” (Galatia 5:2)
Dua hari setelah dikhitan, Markus Margianto menikahi seorang janda muslimah beranak dua, dan meninggalkan pacar Kristennya yang kini menjadi dokter di RSU dr. Sutomo Karang Menjangan Surabaya. Janda ini adalah puteri alm. H. Abdul Manaf yang tinggal di desa Biro Singosari.
Keluarga baru ini hidup dengan berjualan barang-barang elektronik, tetapi bangkrut karena ditipu orang. Disamping itu dia belajar Islam ke Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PIQ) di Singosari yang diasuh oleh KH. Bashori Alwi. Karena sebagai muallaf, Markus Margianto yang kemudian nama Islamnya Ali Mahrus, sering diundang memberikan ceramah kesaksian proses masuk Islamnya di berbagai tempat di Malang, tanpa kordinasi dengan pengasuh pesantren tersebut, sehingga terjadi kesalah pahaman.
Mahrus tidak lagi di PIQ dan hidup di desa tanpa pembinaan agama Islam dari siapa pun, padahal dia membutuhkan siraman ruhani. Hal inilah yang membiarkannya untuk mempelajari ilmu-ilmu mistik, yang justru menggiring dia jauh dari ajaran Islam sebenarnya.
Disaat sedang maraknya deposito Gold Coin dan Pohon Emas (Pomas) di Malang, harta warisan dari orang tua isterinya, sekitar 170 juta, ditanam pada Pomas tersebut. Tindakan inilah yang mengakibatkan kebangkrutan kedua kali, sehingga dia beserta keluarganya mau diboyong bapaknya (pendeta M. Yusuf) ke Surabaya, dan menempati rumah mendiang pendeta Petrus Salindeho di Tanah Merah Surabaya utara.
Pendeta Petrus ini adalah anggota Kristen radikal Nehemia Christian Center yang mendapatkan kucuran dana besar dari Israel. Sebelum meninggal, Petrus dipenjara 2,5 tahun karena menulis buku menghujat Islam berjudul “Alkitab Menjawab” pada tahun 1991. Dan buku tersebut telah dijawab oleh Masyhud dengan buku “Dialog Santri – Pendeta” yang diterbitkan tahun 1992.
Markus Margianto (Ali Makrus) dan keluarganya dipaksa bapaknya, pendeta M. Yusuf, untuk masuk Kristen lagi. Karena merasa mendapat tekanan, Ali Makrus keluar dari rumah pendeta Petrus dan tinggal di rumah kecil milik Masrukin. Karena kerinduannya kepada Islam, dia mengajak masyarakat Islam mengadakan pengajian umum dengan mendatangkan penceramah KH. Bashori Alwi. Pengasuh PIQ ini bersedia menjadi penceramah dengan catatan Ali Mahrus tidak ikut menjemputnya. Hal ini menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat Islam di Surabaya utara terhadap Mahrus Ali.
Guncangan ekonomi mendera dia yang harus menafkahi lima anaknya dan sikap umat Islam yang menjauhinya merupakan faktor utama yang membuat Ali Mahrus menerima tawaran bapaknya untuk masuk Kristen lagi. Akhirnya seluruh keluarganya mengikuti kebaktian di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) di jl. Pogot no. 22-B. Tetapi hatinya dari tahun ke tahun bergolak terus dihantui rasa bersalah, sehingga pada 12 Oktober 2005, dia memberanikan diri menemui pakar Kristologi, KH. Abdullah Wasi’an, untuk diislamkan lagi.
Ketepatan dua hari berikutnya, Masyhud dan rekannya dari FAKTA mengunjungi Kiai tersebut, dan disuruh melacak kebenaran maksud mantan pendeta itu. Tim FAKTA melacaknya dan menemui paman dan bibi Mahrus, pdt. Darmo Wage dan pdt. Trivena. Berita niat masuk Islam terkuak hingga ke telinga bapaknya, pdt. M. Yusuf. Sang bapak marah-marah dan berupaya menjauhkan anak dan keluarganya dari lingkungan Islam.
Agar tidak lagi kembali ke Islam, Ali Mahrus (Markus Margianto) at-Tamimi yang dulunya pendeta, disuruh menjadi pendeta lagi untuk berkhutbah di berbagai gereja dengan mengaku sebagai Habib (keturunan Nabi Muhammad saw.), mantan pendiri Lasykar Jihad, dan mantan ketua Front Pembela Islam Jawa Timur.
Agar penampilannya meyakinkan mengapa dia masuk Kristen, Ali Mahrus meniru gaya pendeta Edi Sapto (Sekolah Tinggi Teologi Dian Kaki Emas Bekasi – Selatan) yang sering mengatakan bahwa Air Zamzam adalah air PDAM Saudi Arabia, diatas Ka’bah terdapat lambang salib, dan Hajar aswad adalah tempat berkumpulnya para jin. Juga meniru gaya Bambang Norsena, Tokoh Kristen Ortodoks Syria (KOS) yang tinggal di Blimbing Malang. Pemuka KOS ini sering mengatakan bahwa dalam Islam, Nabi Isa diberi julukan “alaihis salam” yang artinya “penjamin keselamatan.” Sedangkan Nabi Muhammad diberi “sallallahu alaihi wasallam” yang artinya “dimohonkan keselamatan”. Berarti satu-satunya jalan keselamatan adalah Yesus, dan Muhammad belum selamat sehingga meminta bantuan doa dari umatnya agar diselamatkan oleh Yesus.
Enam tahun silam, pendeta Edi Sapto dan Bambang Norsena menipu pemuda-pemuda muslim Gorontalo dalam Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dengan menyelenggarakan acara Qasidah berbahasa Arab. Setelah itu sekitar 70 pemuda tersebut dibawa ke Bekasi dan disekap agar mau masuk Kristen. Pukul 12 malam Edi Sapto digrebeg oleh tim FAKTA dan Polres Bekasi. Dua tahun silam tim FAKTA menemui Edi Sapto di Tempel Sukorejo Surabaya untuk mengajaknya berdialog dengan Masyhud, guna mempertanggungjawabkan majalahnya “Midras Talmidim” yang memutarbalik penafsiran ayat-ayat al-Qur’an. Hingga kini Edi Sapto tidak berani diajak dialog.
Bulan November 2006, seorang Mahasiswi ITS melaporkan ke Masyhud bahwa ayahnya masuk Kristen dan mengikuti kuliah Islamologi yang diajari Habib Ali Mahrus at-Tamimi di gedung STII Panjang Jiwo Permai Surabaya, samping kantor BPS Jawa Timur. Karena di awal 2007 terbongkar kasus pelecehan Al-Qur’an yang dilakukan oleh 40 pendeta pembina LPMI (Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia) di hotel Asida Batu Malang, kasus Ali Mahrus diendapkan dulu.
Di bulan Agustus 2007, tim FAKTA Malang menemukan peredaran VCD kesaksian dusta Ali Mahrus di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Kebon Agung Batu Malang. Ternyata VCD itu sudah beredar dan dijual ke seluruh Indonesia dengan harga Rp. 30.000,- per keping. Masyhud mendatangi lembaga tempat Mahrus bernaung, Paguyuban Amin, yang berkantor di sebelah selatan masjid Ash-Shabirin Rungkut Permai Surabaya. Eko, sekretaris lembaga itu menghubungi Mahrus dan ternyata pengaku habib ini ingin bertemu langsung dengan Masyhud untuk mengungkapkan perasaannya, bahwa semua itu hanyalah rekayasa gereja untuk menjebak dia agar umat Islam membencinya dan dia tidak bisa kembali lagi ke Islam.
Semua gereja mengetahui bahwa dia awalnya adalah seorang pendeta dan putera seorang pendeta pula. Kalau BAMAG Malang, Surabaya dan Jawa Timur mengatakan tidak tahu menahu asal usul pendeta Markus Margianto (Ali Mahrus at-Tamimi), itu adalah perilaku mereka yang sudah terbiasa melumuri diri dengan kebohongan.
Kini Ali mahrus at-Tamimi sudah berjanji, meskipun umat Islam tidak mempercayainya dan apa pun yang terjadi, dia tetap berjuang untuk mengembalikan orang-orang yang dimurtadkan untuk kembali ke Islam, berdakwah Islam sesuai kemampuannya dan ingin mati dalam keadaan muslim.
3 Komentar leave one →
  1. Riki permalink
    Juli 4, 2014 3:01 pm

    assalamualaikum..
    saya seorang
    muslim.saya amat
    mencitai dan
    menyayangi seorang
    wanita dari agama yg
    berbeda
    (kristen).sudah 2
    tahun kami jalan
    bersama.tapi masih
    sembunyi-sembunyi dari
    pihak keluarga masing-
    masing.karena pasti
    jika mereka (keluarga)
    tahu tentang hubungan
    kami..sudah pasti akan
    di tentang..selama ini
    kami masih saling
    toleransi
    untuk.beribadah
    masing-masing..
    keinginan saya untuk
    menikah harus d tunda
    entah sampai
    kapan.karena
    tidak.diperbolehkan
    seorang muslim menikahi
    wanita non muslim..
    saya ingin wanita yang
    saya cinta ini menjadi
    MUALLAF..agar kami
    dapat bersama sebagai
    suami istri..
    yg ingin saya
    tanyakan..
    bagaimana cara.agar
    dia mendapatkan
    hidayah untuk masuk
    Islam.?
    apa yang harus saya
    perbuat untuk
    meyakinkan dia bahwa
    Islam lah agama yang
    benar..??
    mohon bantuan dan
    bimbingan nya..
    wassalamualaikum..

    • Natalia Mandaringin Latif permalink
      Januari 27, 2015 2:22 am

      Carilah pasangan seiman,

    • adji permalink
      Agustus 5, 2015 9:13 am

      jangan main api… ntar bisa kebakar …

Tinggalkan komentar