PESAN UNTUK SAHABAT

Allah ada didalam hati kita Sahabat, Bila kita ingin mengenalnya kenali diri kita dulu… Fahami bahwa kita memiliki sifat-sifat Allah (Ashma Ul Husna), karena setiap manusia telah dihembuskan oleh NYA ruh yang berasal dari NYA…

Sahabat, ketika kita melihat di Televisi musibah bencana alam di Haiti atau di Aceh… kita merasa ingin membantu penderitaan mereka dengan memberikan harta benda yang kita miliki. Itulah sifat “ARRAHMAN” (Yang Mengasihi) yang kita miliki, ketika kita melihat sebuah kursi kakinya patah, kemudian kita merasa ingin memperbaiki nya, itulah sifat “AL-HAFIZH” (Yang Memelihara) yang kita miliki…. Ketika kita melihat seorang yang papah meminta-minta dijalan kemudian kita tersentuh untuk memberikan sesuatu yang kita miliki, itulah sifat “AL-MU’THI” (Yang Menyantuni) yang ada didalam diri kita, saat kita melihat seseorang merusak tanaman yang ada di taman di pinggir jalan, kemudian kita merasakan perasaan ingin mencegahnya dari perbuatan itu, Itulah sifat AL-MANI’ (Yang Menahan atau Mencegah) yang ada didalam diri kita, dan seterusnya… Namun sejauh mana kita mampu melakukannya sesuai Perasaan tersebut, kembali kediri kita masing-masing. Karena sering kali kita merasakannya namun kita tidak melakukan sesuai perasaan tersebut.

Jadi sifat-sifat Allah senantiasa terwujud dalam keseharian kita meski hanya sedikit, selanjutnya kita juga sebaiknya berusaha untuk belajar dan melatih bagaimana mengelola dan menggunakan sifat-sifat Allah tersebut untuk menjadi bekal dalam perjalanan hidup kita dan menjadi manfaat bagi orang lain dan lingkungan kita.

Tidak ada yang Sia Sia.

Sahabat… Setiap manusia yang lahir di bumi ini memiliki misi dan memberikan manfaat yang berbeda bagi makhluk lainnya begitu pula kita… dan begitu pula ciptaan Allah lainnya, Hewan, Tumbuh-tumbuhan, batu, bintang-bintang, Larva, Bakteri, dll. Mereka memiliki Misi dan manfaat atas kehadiran mereka di muka bumi dan diseluruh Jagat Raya ini… Tidak ada ciptaan Allah yang sia-sia… Begitu pula kita, Sahabat…

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya tanpa hikmah” ( Shad: 27)

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dengan bermain-main” (Ad Dukhan: 38)

 

kita lah yang harus berjuang untuk menjadi sempurna

Ingat sewaktu kita kecil ?… dimana kita diberikan sarana sesuai kemampuan kita saat itu.. saat berumur 1 hingga 12 bulan pencernaan kita belum sempurna, dan secara alamiah kita lebih menyukai minum Susu dan tidak menginginkan makanan lain yang lebih keras, demikian pula orang di sekitar kita pun menyadari hal itu. Kemudian saat kita memasuki usia selanjutnya. Secara alami kita mencoba untuk belajar berdiri, belajar berbicara, dan seterusnya. Jadi setiap kejadian dalam hidup kita senantiasa disertai hikmah dan pembelajaran yang akan berguna dalam hidup kita pada waktu berikutnya…

Cobalah direnungkan… hanya Sahabat yang tahu… apa misi hidup yang diarahkan untuk Kita oleh Allah ?… Sesungguh nya Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dari ciptaan lainnya, tapi ketika kita lahir… sebenarnya kita belum mencapai pada kesempurnaan itu, kita lahir dengan segala keterbatasannya, tanpa mengenakan pakaian, tanpa memiliki Rambut dan panca indra yang sempurna, dan masih sangat tergantung dengan orang-orang disekitar kita… kita lah yang harus berjuang untuk menjadi sempurna…. Kesempurnaan yang dimaksudkan Allah adalah Kesempurnaan Ruh/ Kalbu kita … ada banyak manusia yang memiliki kesempurnaan fisik tapi Kalbunya tidak bisa mencapai kesempurnaan, dan banyak juga manusia yang fisiknya tidak sempurna tapi bisa mencapai kesempurnaan Kalbu… semuanya kembali ke Kita, Sahabat… Kesempurnaan Fisik/ Jasmani hanyalah sarana untuk mencapai kesempurnaan Qolbu/ Rohani kita.

Sahabat, apakah kita pernah bertemu dengan teman atau kerabat yang telah mencapai pada tingkatan kesempurnaan Kalbu/ Rohani dan sekarang telah dipanggil keharibaanNYA ?…. Saat itu mungkin kita sempat berpikir “Orang itu baik banget, tapi sayang dia telah tiada…. Kenapa orang yang baik, selalu pergi lebih cepat ?”…… Sebenarnya itulah titik pencapaian kesempurnaan yang Allah kehendaki… atau dengan kata lain dia telah menemukan tujuan akhir hidupnya… Jadi kalau kita ingin bertemu dengan Allah lebih cepat, kita harus memperbanyak Amal baik atau memberikan manfaat bagi orang lain sebanyak-banyaknya karena Allah Ta’ala dan memperbanyak Ibadah Ukhrowi’ nya.

Kalau kita telah melakukan nya namun ternyata belum dipanggil-panggil juga oleh Allah… Berarti misi kita didunia belum selesai/ belum Sempurna atau masih ada tanggungjawab yang belum dan harus kita selesaikan, atau mungkin Allah masih memberikan kita waktu untuk bertobat, membersihkan diri dari Dosa dan memperbanyak Pahala/ Amal baik kita.

Tidak Ada Dosa Turunan

Sesungguhnya kita dilahirkan dalam keadaan yang suci, tidak membawa dosa apapun dari alam Rahim, tidak ada dosa yang diturunkan dari Orang Tua kita atau pun dari nenek moyang kita, bahkan dari Nabi Adam sekalipun sebagai keturunan pertama Manusia. Seperti kertas putih yang belum ternoda. Ketika Kitab Suci menceritakan kisah Nabi Adam melawan perintah Allah dengan memakan buah Khuldi di Taman Firdaus, Kemudian Adam dan Siti Hawa bersembunyi karena rasa takut dan malunya akan murka Allah. Sebenarnya Alah ingin menunjukan kepada kita itulah awal mulanya Manusia melanggar Perintah Allah. Kemudian pada Ayat selanjutnya Allah menceritakan tentang diturunkan nya Nabi Adam dan Siti Hawa ke Muka bumi ini pada tempat yang berbeda. Sesungguh nya itu bukanlah suatu Hukuman, Namun sudah menjadi takdir atau masuk dalam rencana Allah bahwa Manusia akan diturunkan dibumi sebagai Khalifah di muka bumi ini.

Hidup ini Pilihan

dalam setiap langkah kita selalu diberikan dua atau lebih pilihan oleh Allah..… dan setiap pilihan hidup memiliki tingkat kebaikan/ Manfaat dan konsekuensi yang berbeda dan terkadang kita pun menjadi ragu, mana yang harus kita ambil….. dan ketika kita telah menentukan pilihan, janganlah pernah melihat kebelakang dan jangan pernah menyesali, karena Penyesalan itu tidak lah menyelesaikan masalah… Hadapilah dan terimalah Konsekuensinya…. Karena dibalik itu ada Hikmah yang bisa dipetik.

Ok Sahabat …. Semuanya kembali ke Kita dalam menentukan langkah hidup…. Dan setiap dari diri kita suatu ketika akan dimintakan pertanggungjawaban dihadapan Allah untuk apa dan apa saja yang kita lakukan selama hidup. Orang lain bahkan keluarga sekalipun tidak akan dapat membantu atau ikut meringankan pertanggungjawaban tersebut, tidak ada sang Penebus Dosa… yang ada hanyalah diri kita dan Allah.

Demikian semoga Artikel, Jurnal dan Kisah yang kami tampilkan disini dapat  bermanfaat untuk hidup kita. Amiin.

Wasalam

Manajemen

CAHYA IMAN